
Festival Film Venesia ke-75 telah usai. Beberapa film unggulan telah diumumkan dalam malam puncak acara yang berlangsung di Venesia, Italia, pada Sabtu (8/9/2018).
Berikut adalah mereka yang unggul dan menjadi sorotan dalam salah satu festival bergengsi di dunia sinema tersebut.
Sineas Indonesia dapat penghargaan film pendek terbaik
Sineas Indonesia kembali mencetak prestasi di kancah dunia. Sebuah film berjudul Kado (A Gift) karya Aditya Ahmad mendapat penghargaan Horizons sebagai Film Pendek Terbaik.
Kado berhasil mengalahkan sejumlah pesaing dari berbagai negara seperti L'ete et Tout Le Reste (Belanda), Manila is Full of Men Named Boy (Filipina), Leoforos Patision (Yunani), Los Bastardos (Argentina), dan Ninfe (Italia).
Film yang diproduseri Mira Lesmana dan Riri Riza ini berdurasi 15 menit, bercerita tentang Isfi, yang ingin merayakan hari ulang tahun Nita. Untuk menyiapkan kado istimewa di kamar Nita, Isfi harus mengenakan rok panjang dan hijab.
Aditya Ahmad (29) sudah beberapa kali memenangi penghargaan internasional. Sepatu Baru (2014) membawanya meraih Special Mention kategori Generation Kplus di Festival Film Internasional Berlin 2014 dan Sutradara Film Pendek Asia Tenggara Terbaik di Festival Film Internasional Singapura 2014.
"Ide cerita dan persoalan yang ditawarkan Kado sangat relevan, universal sekaligus sangat lokal. Aditya Ahmad berhasil dalam bercerita, menjadi karya yang kompleks namun tetap menyentuh," kata Riri Riza kepada Tempo (9/9/2018).
Selain Kado, film Kucumbu Tubuh Indahku garapan Garin Nugroho juga masuk Orrizonti, sebuah kompetisi yang berada dalam naungan Festival Film Venesia. Orrizonti ditujukan untuk film-film internasional yang merepresentasikan tren estetika dan ekspresif teranyar dalam dunia perfilman.
Roma memenangi penghargaan tertinggi
Alfonso Cuaron lagi-lagi berjaya di Venesia. Pada 2013, film Gravity garapan Cuaron memenangi Golden Lion, penghargaan tertinggi dalam festival tahunan itu. Kali ini Roma membuat sineas asal Meksiko itu kembali membawa pulang Singa Emas.
Dilansir dari Hollywood Reporter, piala berbentuk singa bersayap itu diserahkan oleh ketua dewan juri, Guillermo del Toro. Kebetulan, del Toro adalah sahabat Cuaron. Bersama Alejandro Inarritu, ketiga sineas berdarah Latin ini dikenal sebagai Three Amigos (tiga sekawan).
Tahun lalu del Toro memboyong Golden Lion untuk film The Shape of Water, kemudian memenangi Film Terbaik Oscar 2018. Pada 2014, Inarritu menayangkan Birdman secara perdana di Venesia, yang juga menjadi film nomor satu Oscar. Apakah ini pertanda Roma juga bakal bernasib sama?
Roma adalah kisah humanisme yang terinspirasi dari masa kecil Cuaron. Berlatar Meksiko pada 1970-an, film berformat hitam putih ini mengisahkan Cleo (Yalitza Aparicio), asisten rumah tangga yang bekerja untuk sebuah keluarga kelas menengah di wilayah Roma, kota Meksiko.
The Favourite raih dua piala
Roma boleh saja memenangi penghargaan tertinggi. Namun, The Favourite dapat dua piala. Yang pertama adalah Grand Jury Prize--film pilihan para juri. Kedua, Olivia Colman memenangi Piala Volpi, penghargaan untuk aktris terbaik dalam Festival Film Venesia.
Dalam film besutan sutradara Yorgos Lanthimos ini, Colman menjadi Ratu Anne, perempuan rapuh yang baru saja meraih tahta Kerajaan Inggris abad ke-18. Temannya, Lady Sarah (Rachel Weisz) dan seorang pelayan baru bernama Abigail (Stone) jadi sibuk mencari muka. Keadaan diperparah dengan adanya perang melawan Prancis.
Sarah Caroline Olivia Colman lahir di Norwich, Inggris pada 30 Januari 1974. Ia pernah memenangi piala Golden Globe sebagai Aktris Pendukung Terbaik lewat serial The Night Manager (2016). Film komersial yang pernah ia bintangi antara lain Hot Fuzz (2007), The Iron Lady (2011), dan Murder on the Orient Express (2017).
Willem Dafoe jadi aktor terbaik
Jika Olivia Colman jadi aktris terbaik, maka aktor nomor satu dalam Festival Film Venesia ke-75 adalah Willem Dafoe atas perannya dalam film At Eternity’s Gate.
Dalam film garapan sutradara Julien Schnabel ini, Dafoe memerankan Vincent van Gogh. Biografi seniman asal Belanda ini mengangkat betapa van Gogh mampu menciptakan karya seni yang luar biasa, meskipun orangnya bersifat skeptis, suka mengejek, dan sakit-sakitan.
Seumur hidupnya, Dafoe sudah tiga kali jadi nomine Aktor Pendukung Terbaik Oscar lewat Platoon (1987), Shadow of the Vampire (2000), dan The Florida Project (2017). Mungkin, lewat At Eternity’s Gate ia bakal berkesempatan jadi Aktor Terbaik.