
Langkah Garuda Indonesia melaporkan dua penumpangnya, Rius Vernandes dan Elwiyana Monica, lantaran mengunggah foto kartu menu kelas bisnis yang hanya ditulis tangan ke polisi berbuntut panjang. Kabar tersebut menjadi salah satu yang paling menarik perhatian pembaca Beritagar.id sepekan terakhir.
Kabar lain yang mendapat atensi lebih dari pembaca adalah wawancara dengan Direktur TVRI Helmy Yahya, Lima visi Joko Widodo pada periode kedua kepemimpinannya, 15 menit yang krusial bagi penderita strok, dan pembangunan jembatan laut Batam-Bintan.
Berikut ringkasan 5 berita populer dalam sepekan (14-19/7/2019):
Helmy Yahya: Saya tidak percaya TVRI dapat Liga Inggris

Tak ada kata yang paling tepat selain "parah" untuk menggambarkan bagaimana kondisi Televisi Republik Indonesia (TVRI) beberapa dekade terakhir.
Saluran televisi pertama di Indonesia itu kerap diibaratkan kapal RMS Titanic, tenggelam di dasar Samudra Atlantik puluhan tahun dengan kondisi mengenaskan.
Permisalan tersebut diungkapkan bukan oleh orang sembarang. Sang nakhodanya sendiri, Helmy Yahya yang membeberkannya.
"Beberapa orang yang diminta pimpin TVRI nggak sanggup. Komplikasinya luar biasa," kata Direktur Utama TVRI periode 2019-2022 itu kepada Beritagar.id, Kamis (27/6/2019) di ruang kerjanya, Lantai 3, gedung TVRI.
Lima visi Jokowi untuk lima tahun ke depan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan lima rencana kerja yang akan dilakukan usai terpilih kembali menjadi pemimpin Indonesia untuk lima tahun mendatang. Visi dan misi ini ia bacakan dalam acara Visi Indonesia yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019).
Lima visi dan misi ini ia petakan atas dasar kesadarannya mengenai fenomena perkembangan zaman dunia global yang semakin dinamis, penuh perubahan, kecepatan, risiko, kompleksitas, juga penuh hal-hal tak terduga di luar perhitungan.
Oleh sebab itu, ia mengatakan harus mencari cara-cara dan nilai-nilai baru dalam mencari solusi dari setiap permasalahan bangsa yang dihadapi.
Unggahan kertas menu Garuda Indonesia berbuntut panjang

Langkah PT Garuda Indonesia melaporkan dua penumpangnya Rius Vernandes dan Elwiyana Monica lantaran mengunggah foto kartu menu kelas bisnis yang hanya ditulis tangan ke polisi berbuntut panjang. Sejumlah pihak anggap langkah Garuda Indonesia itu sebagai ancaman kebebasan berekspresi warga, termasuk konsumen pemakai jasa.
Kapolresta Bandara Soekarno Hatta Kombes Victor Togi Tambunan membenarkan PT Garuda Indonesia melaporkan dua orang tersebut atas dugaan pelanggaran UU Informasi Transaksi Eletronik (ITE). Kedua terlapor, Rius dan Elwiyana, akan segera dipanggil.
Dia menyebutkan dua orang itu dilaporkan dengan Pasal 27 Ayat 3 jo Pasal 45 Ayat 3 dan/atau Pasal 28 Ayat 1 jo Pasal 45A Ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311 KUHP.
Menyikapi langkah maskapai nasional itu, Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) meminta polisi segera menghentikan proses pemeriksaan.
"Pasal-pasal karet UU ITE kembali terbukti mengancam kebebasan berekspresi warga, termasuk konsumen pemakai jasa," ungkap Koordinator Regional SAFEnet Damar Juniarto dalam keterangan tertulis kepada Beritagar.id, Rabu (17/7) siang.
Jembatan Batam-Bintan sepanjang 7 km dibangun tahun depan

Pemerintah berencana membangun Jembatan Batam-Bintan sepanjang 7,04 kilometer untuk menghubungkan pulau-pulau di Selat Malaka, pada 2020. Pembangunan jembatan laut itu untuk mengembangkan sektor industri dan pariwisata di kawasan tersebut.
Pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) yang berada di Kepulauan Riau itu dibiayai pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Nilai proyek jembatan itu mencapai Rp3 triliun hingga Rp4 triliun, menggunakan pembiayaan dengan skema tahun jamak (multiyears contract).
"Pembangunan Jembatan Babin akan dimulai pada 2020, tentunya berdasarkan kelayakan teknis dan ekonomisnya," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulis di laman resmi Sekretariat Kabinet (Setkab) dikutip Minggu (14/7/2019).
15 Menit yang krusial bagi penderita strok
Dengan waktu luang 15 menit, mungkin tak banyak yang bisa kita lakukan. Namun, bagi penderita strok 15 menit sungguh berarti. Bahkan menentukan hidup dan mati.
Perawatan terhadap pasien serangan otak yang dimulai 15 menit lebih cepat bisa mencegah kelumpuhan dan menyelamatkan nyawa. Fakta ini merupakan kesimpulan penelitian baru yang dipimpin periset UCLA, Amerika Serikat.
Kecepatan penanganan pasien strok juga berdampak lebih baik bagi pasien rumah sakit yang begitu sibuk, menangani lebih dari 450 kasus strok dalam setahun.
Temuan baru ini bisa bermanfaat. Di Indonesia, jumlah kematian karena strok sempat punya kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun.