
Ibu kota baru butuh infrastruktur listrik
Lokasi bakal ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, baru punya listrik memadai di perkotaan. Adapun PLN akan membangun infrastruktur khusus untuk ibu kota baru.
Pembaca yang budiman,
Sejak 2 Desember 2019, kami resmi pindah rumah ke Lokadata.id. Kami tak lagi memperbaharui artikel pada situs ini dan secara bertahap akan dilakukan pengalihan alamat situs web Beritagar.id ke Lokadata.id.
Penjelasan lebih lanjut dapat Anda temukan di artikel kami: Ikhtiar menyajikan informasi bergizi
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembaca yang telah menemani perjalanan Beritagar.id selama 4,5 tahun ini.
Sampai jumpa di Lokadata.id.
Salam.
Lokasi bakal ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, baru punya listrik memadai di perkotaan. Adapun PLN akan membangun infrastruktur khusus untuk ibu kota baru.
McKinsey akan melakukan studi awal tentang sejumlah masalah termasuk dampak sosial, budaya, lingkungan dan ekonomi apabila ibu kota dipindahkan.
Infrastruktur dasar perkotaan itu antara lain instalasi air bersih dan air kotor, sampah, transportasi massal, jalan raya, persampahan, dan perumahan.
Masyarakat adat Pase di Penajam Paser Utara pun meminta pemerintah melibatkan mereka dalam urusan pembangunan ibu kota RI di Penajam dan Kutai Kartanegara.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil sudah memastikan sepertiga kebutuhan lahan untuk ibu kota baru di Kaltimantan Timur adalah milik negara.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menilai Balikpapan adalah kota penyangga bakal ibu kota baru, termasuk bakal menerima arus urbanisasi hingga 1,5 juta jiwa.
Untuk sementara ini pihak TNI sedang melakukan pengkajian dan pembahasan pembentukan kodam untuk ibu kota baru. Kodam itu harus punya kekuatan alutsista terbaik.
Pemerintah akan mencabut konsesi lahan yang dipegang Sukanto Tanoto, Oktober nanti. Tak ada ganti atas pencabutan ini, baik ganti rugi maupun lahan pengganti.
Jaringan transportasi di ibu kota baru nantinya akan terintegrasi dengan jalur darat, laut dan udara di Kaltim.
Lahan seluas 47 ribu hektare yang dikuasai perusahaan Sukanto Tanoto, akan dipakai untuk menjadi lokasi ibu kota baru. Pemerintah menilai lahan konsesi itu bisa diambil setiap saat.