
Jam pelantikan Jokowi-Amin diundur, diharap tak ada demo
Pengunduran waktu pelantikan ini demi mengakomodir kegiatan masyarakat pada Minggu pagi. Jam pelantikan di Gedung Parlemen pada 20 Oktober diundur dari pukul 10.00 WIB menjadi 16.00 WIB.
Pembaca yang budiman,
Sejak 2 Desember 2019, kami resmi pindah rumah ke Lokadata.id. Kami tak lagi memperbaharui artikel pada situs ini dan secara bertahap akan dilakukan pengalihan alamat situs web Beritagar.id ke Lokadata.id.
Penjelasan lebih lanjut dapat Anda temukan di artikel kami: Ikhtiar menyajikan informasi bergizi
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembaca yang telah menemani perjalanan Beritagar.id selama 4,5 tahun ini.
Sampai jumpa di Lokadata.id.
Salam.
Pengunduran waktu pelantikan ini demi mengakomodir kegiatan masyarakat pada Minggu pagi. Jam pelantikan di Gedung Parlemen pada 20 Oktober diundur dari pukul 10.00 WIB menjadi 16.00 WIB.
Pendukung Jokowi menyebut presiden minta pelantikannya dimajukan sehari, untuk mencari hari baik. Apakah mereka khawatir ada yang mau menggagalkan pelantikan?
Mereka semula mati-matian mendukung Prabowo selama Pilpres 2019. Akhirnya diketahui hanya berusaha memanfaatkan Prabowo demi kepentingan pribadi.
Ternyata masih saja ada cerita lucu dan aneh pasca-pilpres. Amien Rais tak diundang itjimak tapi masih punya jabatan di PA 212.
Jokowi tak menjawab gamblang terkait porsi mantan anggota TKN di kabinet sebagai sikap balas budi atas kerja keras tim ini. Menurutnya, pembicaraan belum sampai di situ.
Seorang pemuda jalan kaki dari Yogya ke Jakarta, menggenapi nazar Amien Rais sekaligus menggantikannya. Ada saja yang bernazar.
Amien ingin porsi 45:55 untuk kubu Prabowo dan Jokowi. Yang ngebet rekonsiliasi itu Jokowi. Kalau cuma kursi ecek-ecek, dosa penyeberang dobel.
Kata Amien Rais, sekarang tiada lagi cebong versus kampret melainkan cebong bersayap. Lantas siapa yang lebih utama, cebong atau kampret?
Politikus PKS ini angkat salut ke Jokowi yang dia sebut berani, sekaligus kasih semangat. Dia juga senang karena Jokowi bisa menerima oposisi.
Momen berpelukan Joko "Jokowi" Widodo dan Prabowo Subianto meninggalkan kekecewaan bagi sebagian besar pendukung dan juga kawan koalisi Gerindra sejak 5 tahun silam, Partai Keadilan Sejahtera (PKS).